(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Luaran Operasi Prostat dengan Teknik Enukleasi

Pembesaran prostat merupakan kondisi normal yang akan dialami oleh tiap laki-laki, sebagian besar pembesaran prostat merupakan jinak dan hanya sebagian kecil pembesaran tersebut memerlukan terapi operasi, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tanda dan gejala pembesaran prostat silahkan membaca artikel kami berjudul Apakah Normal Memiliki Gangguan Berkemih pada Pria Usia Lanjut?.

Menurut Panduan Penatalaksaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak (PPJ) yang dikeluarkan oleh Ikatan Ahli Urologi Indonesia, indikasi untuk operasi PPJ dibagi menjadi 2 yaitu absolut dan relatif. Indikasi absolut adalah retensi urin akut (tidak dapat berkemih sama sekali), gagal percobaan lepas kateter, Infeksi saluran kemih berulang, berkemih darah berulang, batu kandung kemih, penurunan fungsi ginjal yang disebabkan oleh PPJ, dan perubahan bentuk kandung kemih dan saluran kemih bagian atas akibat PPJ. Sementara indikasi relatif operasi berupa keluhan sedang hingga berat yang tidak menunjukkan perbaikan setelah pemberian terapi obat dan pasien menolak pemberian terapi obat (keinginan pasien).

Peralatan operasi prostat beragam, mulai dari menggunakan aliran listrik monopolar, bipolar, dan laser. Namun, diketahui bahwa teknik terbaik saat ini adalah enukleasi (dibandingkan dengan teknik mengerok prostat secara konvensional). Banyak manfaat yang didapatkan dari teknik ini, untuk informasi lebih lanjut, silahkan membaca artikel kami dengan judul Tindakan Operasi Terkini untuk Pasien dengan Pembesaran Prostat Jinak (PPJ).

Saat ini di Rumah Sakit Universitas Indonesia, KSM Urologi sudah mengerjakan lebih dari 20 tindakan enukleasi prostat (Transurethral enucleation and resection of prostate (TUERP)) dalam waktu 6 bulan. Teknik ini menghasilkan peningkatan performa berkemih dan penurunan keluhan pasien yang lebih baik jika dibandingkan dengan teknik mengerok prostat secara konvensional. Disisi lain, komplikasi atau efek samping yang ditemukan tidak berbeda dengan terapi konvensional baku emas seperti Transurethral resection of prostate (TURP). Menurut data kami, pasien memiliki rata-rata usia 64 tahun (55 - 74tahun). TUERP memiliki hasil yang baik dari segi keluhan pasien (International Prostate Symptom Score (IPSS) 17.6 menjadi 3.6 dari maksimal 35 poin), kualitas hidup (4.3 menjadi 1 dari maksimal 6 poin), performa berkemih (Qmax 8.68 menjadi 21.8 cc/detik), dan sisa urin (PVR 94 menjadi 23.1 cc) setelah berkemih jika dibandingkan sebelum dan sesudah tindakan.

Tatalaksana pada gangguan prostat memiliki variasi yang luas dan akan disesuaikan dengan masing-masing pasien serta penyakit dasarnya, mulai dari observasi secara berkala, pengobatan, dan operasi. Terapi operasi akan disarankan pada mereka yang mengalami “mampet” berkemih berulang, batu saluran kemih, urin berdarah, infeksi saluran kemih berulang, dan penurunan fungsi ginjal. Pastikan Anda mengetahui terlebih dahulu teknik dan peralatan yang digunakan sebelum memutuskan untuk terapi operasi.

Terakhir, jangan ragu untuk bertanya dan berkonsultasi dengan dokter di RSUI bila Anda mengalami gangguan berkemih. Sebelumnya, juga dapat buat janji dengan dokter melalui website atau nomor telepon RSU, sehingga tidak perlu menunggu lama saat sesampainya di rumah sakit.
 

Referensi:

  1. Zhang, K. Y., Xing, J. C., Chen, B. S., Liu, C. X., Lau, H. W., Sim, H. G., & Foo, K. T. (2011). Bipolar plasmakinetic transurethral resection of the prostate vs. transurethral enucleation and resection of the prostate: pre- and postoperative comparisons of parameters used in assessing benign prostatic enlargement. Singapore medical journal, 52(10), 747–687514.
  2. Zhang, J., Wang, Y., Li, S., Jin, S., Zhang, S., Zhao, C., Yang, W., Cui, S., & Liu, Y. (2021). Efficacy and Safety Evaluation of Transurethral Resection of the Prostate versus Plasmakinetic Enucleation of the Prostate in the Treatment of Massive Benign Prostatic Hyperplasia. Urologia internationalis, 105(9-10), 735–742. https://doi.org/10.1159/000511116
  3. Rumah Sakit Universitas Indonesia. (2022). Data Primer Pasien Tindakan Enukleasi Prostat. Depok. Universitas Indonesia. Unpublished Work