(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Memakai Kawat Gigi tapi Tidak Kontrol Rutin, Apa yang Akan terjadi?

Kawat gigi tidak hanya membantu merapikan gigi dan memperbaiki struktur rahang, tetapi juga meningkatkan estetika senyum sehingga tampak lebih rapi dan menarik. Meski begitu, dibalik manfaat dan daya tariknya, penggunaan kawat gigi dapat menimbulkan risiko kesehatan.

Kawat gigi atau umum dikenal sebagai behel adalah alat perawatan untuk meluruskan gigi yang bengkok, berjejal atau menonjol, menutup celah antara gigi, memperbaiki gigitan atau menyelaraskan rahang. Durasi rata-rata perawatan kawat gigi berkisar antara 1–2 tahun. Namun, waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat atau lebih lama tergantung pada kondisi masing-masing individu. Lalu, apa yang terjadi jika kawat gigi dibiarkan terpasang dan tidak kontrol rutin ke dokter gigi spesialis ortodonti? Berikut 3 risiko yang mungkin timbul akibat penggunaan kawat gigi yang terlalu lama dan mengapa penting untuk melepas kawat gigi tepat waktu.

1. Resorpsi Akar

Penggunaan kawat gigi dapat menyebabkan pergerakan struktur akar gigi akibat peregangan yang terjadi selama proses pergeseran gigi ke posisi yang diinginkan. Risiko resorpsi akar cenderung lebih tinggi pada pasien yang menerima tekanan berlebih dari kawat gigi, terutama jika pengelolaan perawatan tidak dilakukan dengan baik. Setiap kontrol, dokter gigi spesialis ortodonti akan mengecek apakah ada tanda-tanda gigi yang mengalami tekanan berlebih, sehingga risiko resorpsi akar dapat diminimalisir.

2. Kerusakan Enamel Gigi

Penggunaan kawat gigi sering kali menyebabkan penumpukan plak yang sulit untuk dibersihkan serta mempersulit upaya menjaga kebersihan mulut secara optimal. Plak adalah lapisan tipis yang terdiri dari bakteri akibat sisa-sisa makanan yang tidak segera dibersihkan. Penumpukan plak ini dapat merusak lapisan pelindung gigi (enamel) yang membuat gigi menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap gigi berlubang. Setiap kali pasien melakukan kontrol rutin, dokter gigi spesialis ortodonti akan membersihkan gigi geligi dan behel dengan teliti, serta memberikan edukasi pada pasien terkait menjaga kebersihan gigi dan mulut dalam kondisi menggunakan behel. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengantisipasi kerusakan struktur gigi sehingga tidak terjadi gigi berlubang.

3. Peradangan Gusi

Plak yang menumpuk di sekitar kawat dan gusi juga meningkatkan risiko peradangan pada gusi. Penumpukan plak yang tidak dibersihkan dengan benar akan meningkatkan jumlah bakteri yang menyebabkan peradangan serta memperburuk kondisi kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan. Apabila kondisi ini tidak ditangani, peradangan dapat menyebar lebih dalam dan berkembang menjadi periodontitis, yaitu penyakit pada gusi dan tulang penyangga gigi yang lebih serius.

Penggunaan kawat gigi menjadi investasi yang berharga untuk memperoleh gigi sehat dan senyum yang indah. Namun, akan sangat disayangkan jika penggunaan kawat gigi justru menimbulkan masalah pada gigi dan mulut akibat kurangnya perawatan yang tepat. Durasi perawatan kawat gigi juga sangat bergantung pada bagaimana Anda merawat gigi dan mengikuti anjuran dokter gigi selama perawatan. Berikut cara yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan waktu perawatan:

  1. Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut (oral hygiene)

Kebersihan gigi dan mulut sangat penting selama perawatan kawat gigi dengan membersihkan gigi secara menyeluruh termasuk di area di sekitar kawat gigi untuk mencegah penumpukan plak. Selain itu, gunakan sikat gigi khusus ortodontik, benang gigi, atau water flosser untuk membersihkan area yang sulit dijangkau.

  1. Melakukan Kontrol Rutin dan Teratur

Kontrol rutin sangat penting untuk memastikan perawatan berjalan sesuai dengan rencana. Selama kontrol, dokter akan menyesuaikan kawat gigi untuk memastikan gigi bergerak ke posisi yang diinginkan dengan efektif.

  1. Menghindari Makanan Tertentu

Makanan yang sebaiknya dihindari selama pemakaian kawat gigi seperti makanan keras, lengket, atau terlalu kenyal yang dapat merusak kawat gigi. Kerusakan ini dapat menghambat kemajuan perawatan. Hindari makanan seperti permen karet, karamel, kacang, atau popcorn untuk menjaga kawat gigi tetap dalam kondisi baik.

Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi di RSUI jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut atau kekhawatiran terkait perawatan kawat gigi.

Referensi: 

  1. Cleveland Clinic. Braces: Types & How They Work [Internet]. [cited 2025 Jan 7]. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/24601-teeth-braces
  2. Mappeare F, Paranamma ZI, Pawinru AS. Root resorption due to orthodontic treatment. Makassar  Dental  Journa [Internet]. 2023 Apr [cited 2025 Jan 7];12(1). Available from: https://jurnal.pdgimakassar.org/index.php/MDJ/article/view/732/555
  3. Nagarale R, Kadu N, Sayed S, Shaikh A, Alam Shaikh K, Shah S, et al. Impact of Prolonged Orthodontic Treatment on Oral Cavity. International Journal Dental and Medical Sciences Research [Internet]. [cited 2025 Jan 7];6(1):53. Available from: www.ijdmsrjournal.com
  4. Shirbhate U, Bajaj P, Solanki D, Dare S, Sarangi S. Management of Orthodontic-Induced Gingival Enlargement: A Case Report. Cureus [Internet]. 2023 Oct 25 [cited 2025 Jan 7];15(10):e47660. Available from: https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10670554/