(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Terdiagnosis Kanker Payudara, Apa yang Harus dilakukan?

Salah satu kanker yang paling banyak di Indonesia adalah kanker payudara. Berdasarkan data Global Cancer Observatory 2020 dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan kasus kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia adalah kanker payudara, yakni 65 858 atau 16.6% dari total 396.914 kasus kanker. 

Terdiagnosis kanker payudara, bukanlah hal yang mudah bagi seorang perempuan untuk menerima kenyataan. Selain memikirkan peluang kesembuhan, sebagian besar perempuan tidak siap untuk kehilangan payudara apabila harus operasi pengakatan payudara. Lalu apa yang harus dilakukan apabila seorang perempuan mengetahui dirinya terdiagnosis kanker payudara?

Jika benar terdiagnosis kanker payudara, prinsip penting yang pertama yaitu semakin dini stadium saat ditemukan maka semakin besar kemungkinan keberhasilan terapi. Terapi pilihan pertama pada kanker payudara adalah operasi. Operasi akan mengeliminasi sumber kanker yang berpotensi melepaskan anak sebar dengan syarat kanker tersebut masih resectable atau tidak ada penyebaran jauh.

Apabila kanker bersifat invasif, operasi saja tidak cukup karena ada ancaman penyebaran di organ jauh, sehingga butuh terapi tambahan (adjuvan) yang bersifat sistemik (mengenai seluruh organ di tubuh). Cara lainnya yaitu dengan memberikan terapi sistemik sebelum operasi, mendahului terapi utama (neoadjuvan) untuk mengecilkan ukuran kanker dan mencegah timbul penyebaran serta meningkatkan angka harapan hidup pasien.

Ada beberapa jenis pilihan operasi kanker payudara yaitu

  1. Mastektomi adalah pengangkatan seluruh jaringan payudara dan umumnya disertai pengangkatan kelenjar getah bening di ketiak. Kelenjar getah bening ketiak merupakan tempat penyebaran pertama kanker payudara
  2. Breast conserving surgery yaitu tindakan pengangkatan kanker saja (tidak mengankat seluruh jaringan payudara dengan syarat batas sayatan yang ditinggalkan bebas kanker dan wajib dilengkapi setelahnya dengan terapi radiasi
  3. Onkoplasti yaitu upaya rekonstruksi payudara yang bertujuan untuk mengisi rongga yang ditinggalkan dan membentuk kembali payudara. Onkloplasti sedang diminati karena membuat pasien tetap merasa lengkap sebagai perempuan.

Selain itu ada terapi non pembedahan yang terbagi menjadi dua yaitu (1) bersifat lokal yaitu radioterapi. Tidak semua pasien kanker payudara perlu diradiasi dan (2) bersifat sistemik contohnya kemoterapi, hormonal terapi dan terapi target nonhormonal.

Apapun terapi pilihan yang dilakukan sebaiknya dikonsultasikan dan dikomunikasikan dengan dokter atau tenaga medis di Layanan Rumah Sakit terpercaya. Selain itu keputusan melakukan operasi kanker atau terapi juga akan ditelaah sebaik mungkin untuk memastikan keuntungan dan efek samping yang mungkin terjadi.

Referensi: 

  1. CDC. Breast Cancer. 2022. Available at: https://www.cdc.gov/cancer/breast/basic_info/what-is-breast-cancer.htm  
  2. Edge SB, Compton CC. The American Joint Committee on Cancer: the 7th edition of the AJCC cancer staging manual and the future of TNM. Ann Surg Oncol. 2010 Jun;17(6):1471-4. doi: 10.1245/s10434-010-0985-4. PMID: 20180029.
  3. Global Cancer Observatory. Cancer Today - IARC, Globocan 2020. Available at:https://gco.iarc.fr/today/data/factsheets/populations/360-indonesia-fact-sheets.pdf