(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Operasi Pengangkatan Kanker Usus dengan Teknik Laparoskopi

Kanker usus adalah penyebab kematian kedua dari keseluruhan penderita kanker, dan menjadi jenis kanker terbanyak keempat di seluruh dunia. Seiring dengan kemudahan akses informasi secara global, masyarakat menjadi lebih peka dan mawas diri sehingga deteksi dini terhadap gejala-gejala awal kanker sering kali sudah dapat dikerjakan oleh tim dokter. Fenomena tersebut terlihat dari meningkatnya jumlah kunjungan pasien yang datang untuk memeriksakan diri ke pelayanan Bedah Digestif (Saluran Cerna) di RS Universitas Indonesia (RSUI). Selama 5 bulan terakhir angka ini terus meningkat lebih dari 50% setiap bulannya. Kepekaan masyarakat atas tanda dan gejala penyakit kanker usus yang cukup tinggi dapat membantu meningkatkan kesembuhan pasien dalam penanganan kanker usus.

RSUI merupakan salah satu RS tipe B yang memiliki pelayanan bedah digestif yang berkembang pesat dengan memanfaatkan teknologi terkini. Salah satu unggulannya sehingga menjadi rujukan bagi rumah sakit di wilayah Depok dan sekitarnya, bahkan  dari luar Pulau Jawa, adalah teknik yang menggunakan sayatan minimalis, yaitu laparoskopi. Teknik ini  sudah sering dilakukan untuk menangani kasus batu kantung empedu dan radang usus buntu. Namun, di RSUI teknik ini dikembangkan oleh Tim Bedah Digestif sehingga dapat dilakukan untuk operasi kanker usus dengan keberhasilan yang baik dan hasil memuaskan. Diharapkan dengan membuat sayatan yang lebih kecil, maka nyeri menjadi lebih minimal dan pemulihan menjadi lebih cepat.

Tindakan operasi kanker usus, pada umumnya harus dilakukan dengan sayatan di perut yang cukup panjang dan besar sekitar 15-30 cm atau lebih pada kondisi tertentu. Hal ini diperlukan karena dokter bedah harus menilai secara menyeluruh area usus yang ditumbuhi sel kanker dan mengeluarkan kanker yang berukuran besar. Teknik laparoskopi ini membuat operasi menjadi lebih sederhana, dengan sayatan ukuran kurang lebih 0,5 – 1 cm di 4 titik ditambah dengan sayatan minimalis yang disatukan di lipatan perut untuk mengeluarkan usus yang dipotong, akan memberikan kelebihan diantaranya secara kosmetik bentuk perut lebih baik, luka bekas operasi kecil dan mempercepat pemulihan terutama dalam perawatan. Dengan menggunakan bantuan kamera teknik laparoskopi  akan mempermudah dokter bedah digestif menilai secara keseluruhan usus di dalam perut tanpa harus membuat sayatan yang panjang.

Tim Endo-Laparoskopi Bedah Digestif  RSUI terdiri atas dua dokter Bedah Digestif yang kompeten dan berpengalaman yaitu, dr. Alldila Hendy PS, SpB, Subsp.BD (K), FICS dan dr. Ridho Ardhi Syaiful, SpB, Subsp.BD(K) serta dibantu 3 perawat terlatih, yaitu Ns. I Nyoman Bagus Anom Widnanya S.Kep, Ns. Lutfiah Nurussabti Harahap S.Kep, dan Ns Jauzaa Hanaa Ramadhiyani S.Kep. Pelayanan bedah digestif RSUI akan terus berkembang mengikuti teknologi terkini untuk meningkatkan pelayanan Endo-Laparoskopi terutama pada penderita kanker usus. Pemilihan teknik laparoskopi ini tentu saja harus dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter bedah digestif RSUI, karena pemilihan teknik  tersebut harus memenuhi persyaratan tertentu seperti kondisi pasien, jenis, luas dan posisi  kanker usus Keunggulan pelayanan Endo-Laparoskopi RSUI akan menjadi kepuasan tersendiri bagi masyarakat luas.

Artikel dipublikasikan juga pada Buletin Bicara Sehat Edisi 8, yang dapat di akses melalui (KLIK)