(021) 50829292 (IGD) (021) 50829282 Pencarian

Mengenal Lebih Dekat Vertigo: Penyebab, Gejala, dan Layanan Terbaik di RSUI

Apa Itu Vertigo?

Vertigo adalah salah satu gangguan keseimbangan yang ditandai dengan sensasi gerakan berputar, bergoyang, atau melayang, padahal tubuh sebenarnya dalam keadaan diam. Sensasi ini sering disertai dengan mual, muntah, ketidakseimbangan, bahkan gangguan penglihatan sementara (Diaterich & Brandt, 2020). Vertigo bukanlah penyakit, melainkan gejala dari berbagai kondisi medis yang mempengaruhi system vestibular di telinga bagian dalam atau saraf pusat di otak.

Menurut jurnal yang dipublikasikan dalam Frontiers in Neurology (2021), vertigo adalah salah satu keluhan neuro-otologis paling umum di praktik medis, dengan prevalensi yang meningkat seiring usia, terutama pada individu di atas 40 tahun (Teggi et al.,2021).

Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Teggi et al. (2021) yang dimuat di jurnal Frontiers in Neurology, disebutkan bahwa prevalensi vertigo pada populasi umum cukup tinggi, dengan 30% orang dewasa pernah mengalami setidaknya satu episode vertigo dalam hidup mereka. Bahkan, angka kejadian vertigo meningkat seiring dengan pertambahan usia, terutama pada usia di atas 60 tahun.

Jenis dan Penyebab Umum Vertigo

Secara klinis, vertigo dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu vertigo perifer dan vertigo sentral, yang masing-masing memiliki penyebab, gejala, serta metode penanganan yang berbeda.

Vertigo Perifer
Vertigo perifer adalah jenis vertigo yang paling umum ditemukan, disebabkan oleh gangguan pada sistem keseimbangan telinga bagian dalam. Beberapa kondisi penyebabnya meliputi:

  • Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV): Vertigo yang dipicu oleh perubahan posisi kepala secara mendadak. Kondisi ini disebabkan oleh pergerakan partikel kalsium di telinga bagian dalam yang mengganggu sistem keseimbangan (Kim et al., 2023)
  • Neuritis Vestibular: Peradangan saraf vestibular yang menyebabkan vertigo mendadak tanpa gangguan pendengaran.
  • Penyakit Meniere: Penyakit dengan gejala vertigo berulang, gangguan pendengaran, telinga berdenging (tinnitus), dan rasa penuh pada telinga. Penyebabnya adalah gangguan produksi dan penyerapan cairan di telinga bagian dalam.

Vertigo Sentral
Vertigo sentral berhubungan dengan kelainan pada sistem saraf pusat, terutama di batang otak atau otak kecil (cerebellum). Beberapa penyebab utamanya adalah:

  • Stroke: Vertigo yang terjadi mendadak tanpa sebab yang jelas dapat menjadi pertanda adanya sumbatan atau perdarahan di otak. Penelitian Mikulec et al. (2023) menunjukkan bahwa sekitar 25% pasien stroke mengalami vertigo sebagai gejala awal.
  • Tumor Otak: Massa tumor yang menekan jalur vestibular dapat memicu gangguan keseimbangan.
  • Migrain Vestibular: Kombinasi antara migrain dan keluhan vertigo yang berlangsung selama beberapa menit hingga jam (Bisdorff, 2021)

Bagaimana Gejala Umum Vertigo?

Gejala vertigo tidak hanya terbatas pada rasa berputar saja, tetapi bisa disertai dengan berbagai keluhan lain yang sangat mengganggu aktivitas harian, antara lain:

  • Sensasi berputar atau melayang
  • Mual, muntah, bahkan pingsan pada kasus berat
  • Kehilangan keseimbangan
  • Sulit fokus
  • Gangguan pendengaran atau suara berdenging
  • Nyeri kepala, terutama pada migrain vestibular

Gejala yang menyertai vertigo sangat bergantung pada penyebabnya. Vertigo perifer umumnya muncul mendadak dan membaik dengan perubahan posisi, sementara vertigo sentral cenderung lebih berat  dan dapat disertai gejala saraf lainnya seperti penglihatan kabur atau kelemahan anggota tubuh.

Pemeriksaan Vertigo di RSUI

RSUI menyediakan layanan terpadu untuk menangani vertigo dengan pendekatan menyeluruh. Pemeriksaan dilakukan secara bertahap dan terintegrasi oleh dokter spesialis saraf, spesialis THT, serta rehabilitasi medik:

1.      Konsultasi Dokter Spesialis Saraf dan THT-BKL
Pasien akan menjalani wawancara medis mendalam untuk mengetahui riwayat penyakit, disertai dengan pemeriksaan fisik khusus untuk mengidentifikasi jenis vertigo. Pemeriksaan ini mencakup:

  • Identifikasi gangguan saraf pusat (misalnya stroke, tumor otak, migrain vestibular), oleh Dokter Spesialis Saraf,
  • Identifikasi gangguan telinga bagian dalam (misalnya BPPV/ Benign Paroxysmal Positional Vertigo, neuritis vestibular, Meniere), oleh Dokter Spesialis THT-BKL (Telinga Hidung Tenggorokan – Bedah Kepala Leher).

2.      Pemeriksaan Penunjang
Digunakan sesuai indikasi:

  • MRI otak: Visualisasi saraf pusat secara detail.
  • CT Scan otak: Mendeteksi perdarahan atau lesi struktural.
  • Audiometri: Menilai fungsi pendengaran.
  • TCD/CD (Transcranial Doppler/Color Doppler): Melihat aliran darah otak
  • KHS/EMG Kecepatan Hantar Saraf /Electromyography): Melihat fungsi saraf tepi

Penelitian terbaru menyebutkan, penggunan MRI dengan protokol khusus dapat mendeteksi kelainan kecil di batang otak dan otak kecil yang mungkin luput dari pemeriksaan standar. (Blasberg et al., 2022)

3.      Rehabilitasi Vestibular
Pasien dengan gangguan keseimbangan berkepanjangan dapat mengikuti program rehabilitasi vestibular oleh:

  • Dokter rehabilitasi medik
  • Dokter neurorestorasi

Latihan rehabilitasi yang dibantu oleh fisioterapis vestibular terbukti efektif mengurangi durasi dan frekuensi vertigo, serta meningkatkan kualitas hidup pasien (Gordon et al., 2023).

Mengapa Pilih RSUI untuk Penanganan Vertigo?

Di RSUI, kami memahami betapa vertigo dapat mengganggu kualitas hidup Anda. Dengan tim multi disiplin dokter spesialis, teknologi diagnostik terkini, serta layanan rehabilitasi terpadu, RSUI berkomitmen memberikan pelayanan optimal dengan pendekatan yang menyeluruh untuk setiap pasien.

Segera konsultasikan keluhan vertigo Anda di RSUI. Karena kesehatan keseimbangan Anda menentukan kualitas hidup Anda. Cek info layanan dan jadwal dokter RSUI di sini.

Referensi:

  • Bisdorff, A. (2021). Vestibular migraine. Frontiers in Neurology, 12, 643418. https://doi.org/10.3389/fneur.2021.643418
  • Blasberg, M., Schubert, M. C., & Clarke, A. H. (2022). The diagnostic value of MRI in patients with dizziness. Journal of Neurology, 269(7), 3479-3488.
  • Dieterich, M., & Brandt, T. (2020). The bilateral central vestibular system: Its pathways, functions, and disorders. Annals of the New York Academy of Sciences, 1343(1), 10-26.
  • Gordon, C. R., Shupak, A., & Spitzer, O. (2023). Vestibular rehabilitation therapy: A review of indications, mechanisms, and evidence. Journal of Vestibular Research, 33(1), 1-11.
  • Kim, J. S., Zee, D. S., & Baloh, R. W. (2023). Clinical practice guideline: Diagnosis and management of benign paroxysmal positional vertigo (BPPV). Lancet Neurology, 22(1), 55-66.
  • Mikulec, A. A., & Hadjipanayis, C. G. (2023). Vertigo and dizziness in acute stroke. Neurohospitalist, 13(2), 88-95.
  • Teggi, R., et al. (2021). Epidemiology of vertigo: A population-based study in Italy. Frontiers in Neurology, 12, 694730.