Kenapa Generasi Muda Rentan Stres?
Duh harga naik semua, mana belum dapet kerja, orang tua juga udah minta kiriman.. Stress banget..
Capek banget hidup, kok bisa ya di medsos orang jalan-jalan ke luar negeri segampang itu sementara gue buat makan aja mikir
Kalo diliat dari internet, kayaknya gue depresi deh. Orang-orang harusnya ngertiin dong kalau gue lagi kena mental. Wajar lah gue ga bisa fokus belajar..
Percakapan semacam ini sering terdengar. Era digital dan perkembangan zaman ibarat pedang bermata dua: penuh kemudahan, tapi juga menghadirkan tekanan. Standar hidup makin tinggi, kondisi ekonomi tidak stabil, dan media sosial membuat orang merasa harus selalu produktif. Semua ini memengaruhi kesehatan mental generasi muda. Tidak heran kalau isu kesehatan mental makin banyak dibicarakan, bahkan jadi perhatian di media sosial dan kalangan profesional. Edukasi ini membantu mengurangi stigma, meski masih ada generasi sebelumnya yang menganggap masalah mental kurang penting dan generasi muda tidak setangguh dulu.
Apa Itu Generasi Gelisah?
Generasi gelisah adalah istilah populer untuk menggambarkan generasi muda, terutama Gen Z dan Milenial, yang hidup di tengah percepatan teknologi, perubahan sosial, dan tekanan ekonomi. Mereka sering merasa cemas, tertekan, dan harus terus sibuk, meski tubuh dan pikiran butuh istirahat.
Mengapa Milenial dan Gen Z Rentan Cemas?
Generasi muda sering kali dihadapkan pada beban ekspektasi tinggi, baik dari diri sendiri maupun lingkungan. Tekanan akademis, persaingan kerja, hingga tuntutan untuk selalu produktif membuat mereka lebih rentan terhadap stres.
Perbedaan dengan Generasi Sebelumnya (Generasi Baby Boomers atau X)
Generasi baby boomers atau X menghadapi tantangan berbeda dari generasi muda saat ini, sehingga muncul kesenjangan. Namun, perbedaan ini bisa menjadi peluang kolaborasi: generasi terdahulu membawa pengalaman berharga, sementara generasi muda menawarkan pandangan dan alat baru. Dengan saling belajar dan terbuka pada isu kontemporer, tercipta ruang dialog yang aman, empatik, dan suportif, sehingga generasi muda mendapat pemahaman dan bantuan, bukan tekanan.
Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Mental Generasi Muda
Dampak Media Sosial & FOMO
Media sosial membuat generasi muda lebih mudah membandingkan diri dengan orang lain. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) mendorong rasa cemas karena merasa tertinggal dari pencapaian orang lain. Padahal, apa yang terlihat di media sosial sering kali hanya potret terbaik yang sudah dikurasi.
Tekanan Ekonomi & Pendidikan
Kondisi ekonomi yang tidak stabil, sulitnya mencari pekerjaan, serta biaya hidup yang tinggi menjadi faktor utama yang menambah tekanan pada generasi muda.
Ekspektasi Sosial
Standar keberhasilan yang tinggi, baik dari keluarga maupun masyarakat, sering kali membuat generasi muda merasa tidak pernah cukup. Hal ini memicu stres berkepanjangan.
Cara Menjaga Kesehatan Mental
Meningkatkan Self-Awareness
Kesadaran diri penting untuk memahami pikiran, emosi, dan perilaku. Dengan self-awareness, generasi muda dapat mengenali batas kemampuan dan kebutuhan dirinya.
Journaling, Mindfulness, dan Relaksasi
Menulis jurnal, meditasi, mengatur pernapasan, olahraga ringan, hingga melakukan hobi dapat membantu menjaga kesehatan mental. Praktik mindfulness juga membuat seseorang lebih fokus pada momen saat ini dan mengurangi kecemasan.
Menciptakan Lingkungan yang Suportif
Lingkungan yang mendukung, baik keluarga, teman, maupun komunitas, berperan penting dalam menjaga kesehatan mental. Berbicara dengan orang terpercaya dapat membantu mengurangi beban pikiran.
Konsultasi ke Profesional
Jika merasa gejala semakin berat, penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater. Bantuan profesional dapat memberikan diagnosis dan terapi yang tepat.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Gangguan mental dapat dikenali melalui konsep 4D:
- Deviance: perilaku berbeda dari biasanya
- Distress: kondisi menyebabkan penderitaan
- Dysfunction: kesulitan menjalani fungsi sosial/kerja
- Danger: membahayakan diri sendiri atau orang lain
Jika tanda-tanda ini muncul, segera cari bantuan profesional.
Kesimpulan
Generasi muda menghadapi berbagai tantangan yang memengaruhi kesehatan mental. Namun, dengan kesadaran diri, dukungan lingkungan, dan bantuan profesional, mereka dapat mengelola stres dan kecemasan dengan lebih baik. Jangan ragu untuk mencari pertolongan jika dibutuhkan. RSUI siap menjadi mitra dalam menjaga kesehatan mental Anda.
Layanan Kesehatan Jiwa di RSUI Depok
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) menyediakan layanan kedokteran jiwa dengan psikiater dan psikolog berpengalaman. Layanan meliputi konsultasi, terapi, hingga penanganan gangguan mental yang kompleks. RSUI menggabungkan pendekatan ilmiah, empatik, dan berbasis bukti untuk mendukung pasien dalam mengelola kesehatan mentalnya.
📍 Rumah Sakit Universitas Indonesia
Jl. Prof. DR. Bahder Djohan, Pondok Cina, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat
📧 Email: rsui@ui.ac.id
📞 Telepon: (021) 50829292
📱 WhatsApp RSUI: 0811 9113913
Referensi:
- Zsila Á, Reyes MES. Pros & cons: impacts of social media on mental health. BMC Psychology [Internet]. 2023 Jul 6;11(1). Available from: https://doi.org/10.1186/s40359-023-01243-x
- Long AC. The Anxious Generation: How the great rewiring of childhood is causing an epidemic of mental illness. Issues in Mental Health Nursing [Internet]. 2024 Oct 16;1–2. Available from: https://doi.org/10.1080/01612840.2024.2404806.
- Gupta M, Sharma A. Fear of missing out: A brief overview of origin, theoretical underpinnings and relationship with mental health. World Journal of Clinical Cases [Internet]. 2021 Jun 23;9(19):4881–9. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34307542/
- Sohal M, Singh P, Dhillon BS, Gill HS. Efficacy of journaling in the management of mental illness: a systematic review and meta-analysis. Family Medicine and Community Health [Internet]. 2022 Mar 1;10(1):e001154. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/35304431/
- Remskar M, Western MJ, Ainsworth B. Mindfulness improves psychological health and supports health behaviour cognitions: Evidence from a pragmatic RCT of a digital mindfulness‐based intervention. British Journal of Health Psychology [Internet]. 2024 Aug 21; Available from: https://doi.org/10.1111/bjhp.12745
- Stein DJ, Palk AC, Kendler KS. What is a mental disorder? An exemplar-focused approach. Psychological Medicine [Internet]. 2021 Apr 1;51(6):894–901. Available from: https://doi.org/10.1017/s0033291721001185