Dunia anak secara alamiah adalah bermain dengan segala keaktifan yang dimiliki. Menjadikan aktivitas fisik, latihan fisik, maupun olahraga sebagai bagian dari keseharian seorang anak tidak hanya menyenangkan bagi mereka, tapi juga menyehatkan. Mendorong anak untuk aktif sejak dini akan menjadikan bergerak sebagai sebuah kebutuhan rutin untuk menjadi sehat, bugar, dan berprestasi sepanjang kehidupan mereka.
Segala kegiatan yang membuat tubuh bergerak dapat digolongkan sebagai aktivitas fisik (physical activity), termasuk di dalamnya adalah latihan fisik (exercise) dan olahraga (sport). Ketiga istilah ini mempunyai dasar persamaan bergerak walaupun berbeda dalam dosis, dan merupakan salah satu modalitas bagi seorang anak untuk mencapai titik kesehatan, menuju kebugaran, dan meraih prestasi. Berbagai upaya promosi kesehatan dirancang untuk dapat meningkatkan sistem kesehatan dan memperluas kesempatan bagi setiap anak untuk menjadi lebih aktif bergerak dan bugar secara fisik sejak dini.
Manfaat Aktivitas Fisik
Aktivitas fisik bermanfaat bagi pertumbuhan fisik dan mental. Hal ini tentu saja akan memberikan berbagai keuntungan fisik dan psikologis bagi seorang anak, karena dapat mengoptimalkan proses tumbuh kembang dengan meningkatkan kekuatan otot dan tulang, meningkatkan fokus dan kinerja serta pembelajaran skolastik, meningkatkan suasana hati, dan menurunkan risiko beberapa penyakit terkait gaya hidup.
Berkurangnya aktivitas fisik tentu saja akan menurunkan tingkat kebugaran serta akan menimbulkan masalah kesehatan fisik dan mental. Oleh karena itu, sangat penting untuk menanamkan kebiasaan melakukan latihan fisik secara teratur pada anak. Seorang anak yang aktif akan cenderung tumbuh menjadi aktif pada masa dewasa dan terus menuai keuntungan dari gaya hidup aktif sepanjang hidup mereka. Anak yang terbiasa aktif bergerak sejak dini terbukti lebih terbuka pada pengalaman baru sehingga selalu ingin mencoba hal-hal baru, termasuk tetap aktif berolahraga dan senantiasa menjaga kebugarannya.
Namun, harus pula dipahami bahwa manfaat anak aktif melakukan latihan fisik maupun olahraga sejak dini hanya bisa memiliki dampak positif terutama bagi kesehatan apabila dilakukan secara rutin dan teratur.
Rekomendasi Aktivitas Fisik
Kunci untuk mendapatkan manfaat kesehatan yang optimal dengan pendekatan bergerak adalah melakukan latihan fisik dengan baik, benar, terukur, dan teratur. World Health Organization (WHO) telah memberikan rekomendasi aktivitas fisik bagi anak sebagai berikut:
- Minimal 60 menit setiap hari melakukan aktivitas fisik intensitas sedang hingga berat sepanjang minggu, dengan sebagian besar adalah aktivitas yang bersifat aerobik.
- Minimal 3 kali per minggu melakukan aktivitas fisik intensitas berat untuk meningkatkan kekuatan otot dan menambah massa tulang
Pemilihan aktivitas fisik bagi seorang anak harus mempertimbangkan bentuk yang bervariasi & menyenangkan sesuai dengan karakteristik alamiah anak, sedangkan kemampuan motorik dikembangkan dalam aktivitas kelompok maupun individu. Selain itu, sebagai penyeimbang bagi seorang anak untuk menjaga waktu layar (screen time) maksimal 2 jam per hari dan tidur berkualitas baik 9–11 jam per hari, terutama di masa pandemi seperti saat ini.
Cara Membiasakan Anak untuk Aktif
Pembiasaan perilaku hidup sehat aktif pada anak memang membutuhkan strategi dan kolaborasi yang apik dan kreatif dari sistem pendukung seorang anak.
Orang tua di rumah memegang peran penting dalam membiasakan anak untuk aktif bergerak sejak dini dengan memasukkan aktivitas fisik ke dalam rutinitas harian dengan mendorong kegiatan aktif bersama keluarga. Komunikasi dengan anak dan mengadvokasi hak mereka untuk hidup sehat dan aktif sambil dengan cermat mengamati pembatasan pandemi saat ini tentu dapat menjadi sebuah awal pembicaraan yang menarik untuk mempererat hubungan orang tua dan anak.
Sementara itu, guru di sekolah dapat memantau dan membuat panduan perilaku aktif serta menyelipkan pesan ”bergerak untuk sehat” dalam rutinitas pembelajaran. Apabila dimungkinkan dapat dengan membentuk kelompok sebaya agar dapat membantu menjaga pola perilaku sehat aktif dengan menangkap pesan melalui media untuk mempromosikan aktivitas fisik dan menghentikan waktu duduk yang lama.
Hal-hal yang Perlu Menjadi Perhatian
Bagaimanapun, anak bukan miniatur orang dewasa, sehingga dalam pengaturan aktivitas fisik dalam upaya untuk memenuhi keseimbangan energi dan memberikan manfaat kesehatan perlu mengetahui beberapa prinsip sebagai berikut:
- Melakukan beberapa aktivitas fisik lebih baik daripada tidak melakukan apapun.
- Apabila tidak memenuhi rekomendasi, maka melakukan beberapa aktivitas fisik bagi anak tetap akan bermanfaat bagi kesehatan.
- Mulai dengan melakukan sedikit aktivitas fisik dan secara bertahap ditingkatkan frekuensi, intensitas, dan durasinya.
- Penting untuk memberikan kesempatan yang aman dan adil, serta dorongan untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik sesuai dengan usia, minat, dan kemampuan.
Setiap anak merupakan individu yang unik, sehingga apabila terdapat kondisi yang membuat seorang anak tidak seaktif teman seusianya maupun ingin mengetahui hasil dari proses perlatihan fisik maupun olahraga yang telah dijalani, segera berkonsultasi dengan dokter olahraga untuk mendapatkan jawaban serta solusi lebih lanjut.
Membiasakan anak aktif bergerak secara rutin sejak dini sebenarnya adalah langkah mudah dan terbaik untuk mempersiapkan masa depan yang cemerlang.
Men Sana In Corpore Sano
Webinar Bicara Sehat Spesial HUT ke-3 RSUI, 2 Februari 2022
Referensi:
- The American College of Sports Medicine. Physical Activity in Children and Adolescents. ACSM Information Online 2015.
- Dohle S, Wansink B. Fit in 50 Years: Participation in High School Sports Best Predicts One’s Physical Activity After Age 70. BMC Public Health. 2013;13(1).
- Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pembinaan Kesehatan Olahraga di Indonesia. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI; 2015.
- World Health Organization. Guidelines on Physical Activity and Sedentary Behaviour. Electronic Version. 2020.
- The American College of Sports Medicine. Keeping Children Active During the Coronavirus Pandemic. 2020. (Exercise is Medicine).
Foto: Dokumentasi Pribadi