Pengertian GAD
GAD adalah salah satu gangguan psikiatri yang cukup sering ditemukan. Gambaran yang khas dari gangguan ini adalah adanya kecemasan (anxietas) yang menyeluruh dan menetap atau bertahan lama, namun tidak terbatas pada suatu keadaan atau lingkungan tertentu saja (sifatnya “free floating” atau ”mengambang”). Kecemasan dan kekhawatiran ini sifatnya berlebihan, tidak rasional dan tidak realistis terhadap peristiwa yang terjadi sehari-hari. Kondisi ini sulit untuk dikendalikan, terjadi sepanjang hari setidaknya selama 6 bulan dan menyebabkan gangguan fungsi yang bermakna pada penderita terutama dalam fungsi sosial dan pekerjaan.
GAD memiliki gejala dominan yang sangat bervariasi, seperti rasa tegang yang berkepanjangan, gemetaran, ketegangan otot, berkeringat, kepala terasa ringan, dada berdebar, kepala pusing dan keluhan saluran pencernaan. Keluhan lain yang cukup sering disampaikan adalah ketakutan dirinya atau anggota keluarganya akan menderita sakit atau akan mengalami kecelakaan dalam waktu dekat bersamaan dengan berbagai kekhawatiran dan firasat lainnya.
Penyebab
Sampai saat ini belum ditemukan secara pasti penyebab dari GAD. Kemungkinan penyebab munculnya gangguan ini adalah interaksi dari faktor biologis, psikologis maupun sosial. Beberapa faktor yang mungkin dapat menjadi faktor risiko diantaranya adalah:
1. Genetika
Menurut beberapa penelitian memiliki riwayat anggora keluarga dengan GAD dikatakan dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami GAD. Misalnya, anak-anak yang orang tuanya memiliki GAD lebih mungkin mengalami kondisi itu sendiri dibandingkan mereka yang orang tuanya tidak memiliki GAD.
2. Perubahan kimia dan struktur otak
Sistem serotonin dan sistem noradrenergik adalah jalur yang terlibat dalam kecemasan. Dari penelitian didapatkan bahwa ketidakseimbangan serotonin dan bahan kimia otak lainnya ditemukan pada seseorang dengan GAD. Selain itu, seseorang dengan GAD juga menunjukkan perbedaan dalam struktur otak pada hasil pemindaian MRI fungsional.
3. Stres Psikologis
Memiliki riwayat trauma, seperti pelecehan, kekerasan atau kehilangan sosok yang bermakna dapat berkontribusi terhadap terjadinya GAD.
4. Kondisi Fisik dan Komorbiditas lainnya
Memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau kondisi depresi dan penyalahgunaan zat adiktif dapat juga meningkatkan kemungkinan terjadinya GAD.
5. Jenis kelamin dan Usia
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan dua kali lebih mungkin dibandingkan laki-laki untuk memiliki GAD. GAD dapat mempengaruhi siapa saja dari segala usia. Namun, peluang untuk mengembangkannya tampaknya paling tinggi "antara masa kanak-kanak dan usia paruh baya."
Diagnosis
Perjalanan penyakit ini bervariasi, namun cenderung berfluktuasi (naik-turun) dan berkelanjutan. Seseorang dapat didiagnosis dengan GAD jika ia mengalami gejala:
- Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan minimal selama enam bulan
- Kesulitan untuk mengendalikan rasa khawatir.
Kecemasan berhubungan dengan tiga atau lebih dari gejala di bawah ini:
- Gelisah, merasa tegang atau gelisah
- Mudah lelah
- Kesulitan dalam berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
- Mudah marah
- Ketegangan otot
- Gangguan tidur
Kecemasan menghasilkan gangguanyang signifikan di bidang sosial dan pekerjaan dan kecemasan tidak disebabkan oleh penyebab fisik apa pun
Tata Laksana
Tatalaksana untuk GAD tergantung pada tingkat keparahan gejala seseorang dan ada atau tidaknya kondisi lain. Pemberian tatalaksana dengan kombinasi medikasi, psikoterapi dan perubahan gaya hidup dinilai cukup adekuat untuk mengatasi gejala kecemasan.
- Medikasi
Beberapa jenis pilihan obat yang dapat direkomendasikan untuk pengobatan GAD diantaranya adalah antidepresan dan benzodiazepin yang diberikan untuk mengurangi gejala cemas. Pemberian medikasi pada seseorang dengan GAD akan disesuaikan dengan tikngkat keparahan kondisi yang dialami, Pemberian medikasi membutuhkan pengawasan berkala dari seorang psikiater.
- Psikoterapi
Psikoterapi merupakan tatalaksana yang diberikan oleh psikiater untuk membantu seseorang mengatasi kecemasan secara efektif. Terapi kognitif perilaku (CBT) dikatakan dapat secara efektif mengelola keluhan cemas pada seseorang dengan GAD. CBT untuk GAD melibatkan teknik restrukturisasi kognitif, paparan terhadap kekhawatiran dan modifikasi perilaku. Psikoterapi lain yang juga dapat diberikan untuk pasien dengan GAD diantaranya adalah psikoterapi suportif dan psikoterapi psikodinamik. Pemberian psikoterapi diharapkan dapat membantu seseorang yang mengalami GAD dapat mengelola dan mengurangi kecemasan yang dialami.
- Modifikasi gaya hidup
Beberapa contoh perubahan pola hidup yang dinilai dapat bermanfaat untuk mengelola gejala GAD adalah:
- Pola hidup sehat (makan sehat dan olahraga secara teratur)
- Mengatur jadwal tidur yang teratur
- Mengurangi paparan terhadap stres
- Melakukan relaksasi, latihan pernapasan, meditasi, atau yoga
- Menghindari penggunaan alkohol dan zat terlarang
- Membatasi atau menghindari penggunaan nikotin atau kafein
- Membuat jurnal untuk membantu mengidentifikasi pemicu kecemasan dan mempelajari strategi koping
Jika sahabat RSUI mengalami atau melihat ada tanda dan gejala GAD pada orang terdekat dapat segera melakukan konsultasi dengan psikiater. Dengan pengenalan dini dan pemberian tatalaksana secara tepat dapat mengatasi kondisi kecemasan agar tidak menjadi lebih parah.
Referensi:
- Munir S, Takov V. Generalized Anxiety Disorder. [Updated 2021 May 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK441870/
- Sadock B, Sadock V. Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry. 9th Edition. Lippincott Williams & Wilkins;
- Departemen Kesehatan R.I. Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa di Indonesia III. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan R.I. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; 1995.
- American Psychiatric Association. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders Fifth Edition. Wahington DC: American Psychiatric Association;
- Stein DJ. Generalised anxiety disorder. S Afr J Psych. 2013;19:5.
Sumber foto: freepik.com