Berdasarkan Permenkes Nomor 034 Tahun 2017 yang kemudian diperbarui oleh Permenkes Nomor 12 Tahun 2020 tertanggal 08 Juni 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit disebutkan bahwa Akreditasi Rumah Sakit yang selanjutnya disebut akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi. Komite Akteditasi Rumah Sakit (KARS) adalah salah satu lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditunjuk pemerintah sebagai penilai atas mutu pelayanan rumah sakit.Berdasarkan Permenkes Nomor 034 Tahun 2017 yang kemudian diperbarui oleh Permenkes Nomor 12 Tahun 2020 tertanggal 08 Juni 2020 tentang Akreditasi Rumah Sakit disebutkan bahwa Akreditasi Rumah Sakit yang selanjutnya disebut akreditasi adalah pengakuan terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa Rumah Sakit telah memenuhi Standar Akreditasi. Komite Akteditasi Rumah Sakit (KARS) adalah salah satu lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditunjuk pemerintah sebagai penilai atas mutu pelayanan rumah sakit.
Dalam mewujudkan pelayanan yang berkualitas dan diakui, RSUI pun berupaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien dengan memenuhi standar pelayanan yang ditetapkan. Salah satunya melalui akreditasi rumah sakit.
Mengingat penilaian atas mutu dan standar pelayanan menjadi hal utama yang dinilai oleh KARS, maka agar dapat lulus dalam penilaian nantinya, RSUI telah mempersiapkan diri dalam beberapa bulan terakhir untuk menghadapi Survei Akreditasi SNARS Edisi 1.1. Mulai dari sumber daya hingga fasilitas penunjang lainnya telah dipersiapkan dengan baik oleh panitia akreditasi dan juga kelompok kerja (pokja) akreditasi yang dibentuk. RSUI juga telah melaksanakan berbagai persiapan akreditasi melalui penilaian mandiri (self-assessment), workshop akreditasi, survei internal, dan bimbingan teknis oleh Tim Pendamping Akreditasi dari RSCM. Terakhir, sebagai bentuk tindak lanjut keseriusan dalam pencapaian akreditasi, Tim Akreditasi RSUI mengadakan pit stop akreditasi.
Pit stop dilakukan sebelum pelaksanaan proses akreditasi. Kegiatan yang diadakan di Gedung Auditorium Lt. 4 RSUI pada Jumat (05/07) ini bertujuan sebagai bentuk sosialisasi terkait standar-standar mutu pelayanan dan patient safety yang dimiliki RSUI agar seluruh pegawai baik tenaga kesehatan maupun tenaga non kesehatan mendapatkan pemahaman yang maksimal.
Acara pit stop dibuka oleh dr. Astuti Giantini, Sp.PK, MPH selaku Direktur Utama RSUI yang memberikan semangat kepada seluruh pengawai untuk bersama menyukseskan pelaksanaan akreditasi sehingga RSUI mendapat pengakuan akan mutu dan standar pelayanan yang terbaik. Dalam kesempatan tersebut, dr. Astuti juga meminta seluruh pegawai melakukan yel-yel akreditasi sebagai bentuk semangat untuk mencapai akreditasi yang paripurna dan kekompakan tim.
Dalam acara pit stop tersebut diperkenalkan struktur organisasi RSUI beserta paparan atas visi misi dan nilai budaya RSUI. Selain itu, melalui virtual online (daring) 16 pokja juga memberikan paparan terkait standar mutu pelayanan masing-masing pokja kepada seluruh tenaga medis dan non medis yaitu TKRS (Tata Kelola Rumah Sakit), PMKP (Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien), MFK (Manajemen Fasilitas dan Keselamatan), KKS (Kompetensi dan Kewenangan Staf), MKE (Manajemen Komunikasi dan Edukasi), PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi), PKPO (Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat), HPK (Hak Pasien dan Keluarga), SKP (Sasaran Keselamatan Pasien), MIRM (Manajamen Informasi dan Rekam Medik), ARK (Akses ke Rumah Sakit dan Kontinuitas Pelayanan), AP (Assesment Pasien), PAP (Pelayanan Asuhan Pasien), PAB (Pelayanan Anestesi dan Bedah), Prog-Nas atau Program Nasional dan IPKP (Integritas Pendidikan Kesehatan dalam Pelayanan Rumah Sakit).
“RSUI siap dan pasti bisa mencapai penilaian akreditasi yang diharapkan. Adanya kegiatan ini dapat mempercepat proses sosialisasi dan pemahaman serta impelementasi materi akreditasi yang wajib dikuasi oleh seluruh pegawai.” terang dr. Astuti
Pada hari kedua, sebagai bentuk sosialiasi keselamatan pasien, pengunjung, dan pegawai, dilakukan simulasi tanggap darurat pada kejadian untuk penanganan kebakaran (code red) dan tata cara alur evakuasinya oleh Tim Tanggap Darurat RSUI. Selain itu, Tim Keperawatan RSUI dan tenaga medis juga melakukan simulasi penanganan serta sosialisasi dan edukasi mengenai Basic Life Support (BLS).
Adanya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan persiapan RSUI dalam menghadapi Survei Verifikasi Pertama Akreditasi SNARS Edisi 1.1 secara daring. RSUI meminta dukungan dari seluruh pegawai dan berbagai pihak agar dapat bersama menyukseskan proses akreditas sehingga RSUI dapat mencapai hasil yang paripurna. Dengan adanya kerja sama dan semangat yang tinggi dari semua pihak di rumah sakit, tidak mustahil akan terciptanya layanan kesehatan berkualitas dengan standar pelayanan yang bermutu tinggi bagi masyarakat.