Seorang pasien datang ke Dokter dengan keluhan nyeri pinggang yang hebat disertai dengan keluhan mual. Nyeri dirasakan sangat hebat hingga menjalar sampai selangkangan. Setelah diwawancara dan diperiksa oleh Dokter, pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi. Dari serangkaian pemeriksaan ini, pasien terdiagnosis dengan batu ginjal atau nephrolithiasis. Apakah nephrolithiasis? Artikel ini ditulis untuk membantu pasien mengenal, mencegah, dan mengobati batu ginjal dengan bijaksana.
Nephrolithiasis berasal dari kata Yunani nephros- (ginjal) dan lithos (batu). Suatu penyakit yang sudah tidak asing bagi kita di Indonesia, tidak heran dengan angka kejadian yang mencapai 5-19,1% dalam populasi (hampir satu dalam lima orang yang kita kenal memiliki batu ginjal).
Batu ginjal terbentuk akibat dari perubahan komposisi kimia urin dan proses supersaturasi yang memicu perubahan cairan urin memadat menjadi batu. Batu dengan ukuran yang kecil dapat melewati ginjal dan saluran kemih dalam urin lalu keluare dari tubuh tanpa menyebabkan nyeri, namun batu dengan ukuran yang lebih besar atau berbentuk ireguler dapat tersumbat dan menyebabkan nyeri pinggang. Baca disini untuk mengetahui kapan harus berobat bila merasakan nyeri pinggang.
Apakah ada hal yang dapat dilakukan untuk mencegah batu ginjal? Jawabannya adalah ada! Pencegahan diawali dengan pengenalan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan batu ginjal.
Faktor risiko batu ginjal dapat dibagi menjadi faktor yang tidak dapat diubah dan faktor yang dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah mencakup riwayat keluarga dengan batu ginjal, usia dan jenis kelamin, dan lokasi geografis. Pasien dengan riwayat batu ginjal dan anggota keluarga yang lain dengan batu ginjal memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding dengan seorang tanpa riwayat batu ginjal. Risiko tertinggi untuk terbentuknya batu ginjal berada pada kelompok usia 30-60 tahun dan pada jenis kelamin laki-laki. Negara panas dan lembab seperti Indonesia (negara tropis) memiliki angka kejadian yang lebih tinggi karena proses supersaturasi menjadi lebih cepat akibat suhu yang tinggi dan terjadinya evaporasi cairan tubuh dari permukaan kulit.
Risiko menderita penyakit batu ginjal dapat menurun dengan perubahan faktor risiko yang dapat diubah. Kebiasaan makan makanan tinggi protein, lemak, dan kalsium dan sodium dapat kontribusi terhadap pembentukan batu ginjal. Konsumsi daging merah yang terlalu banyak meningkatkan kadar asam urat dan juga meningkatkan resiko batu ginjal. Salah satu faktor utama dalam pembentukan batu ginjal adalah asupan cairan yang sedikit karena dapat membuat urin menjadi lebih pekat. Penyakit seperti infeksi saluran kemih, penyakit tidak menular seperti sindroma metabolik, konsumsi obat diuretik, juga membuat kondisi urin yang pekat.
Tabel 1. Ringkasan faktor risiko batu ginjal
Modifiable |
Non-modifiable |
Kebiasaan makan |
Riwayat keluarga (meningkatkan risiko 2,5 kali) |
Asupan cairan |
Usia dan jenis kelamin |
Obesitas |
Lokasi geografis |
Obat-obatan (diuretik, vitamin dan suplementasi kalsium, dll) |
|
Penyakit (infeksi hingga penyakit tidak menular seperti diabetes, asam urat, dan hipertensi) |
|
Dengan pengetahuan ini, pasien dapat melawan batu ginjal dengan bijaksana. Baca disini untuk belajar bagaimana mencegah batu ginjal dengan rajin mengkonsumsi air putih.
Jika memiliki risiko tinggi batu ginjal dan mengalami gejala-gejala dari batu ginjal, segera konsultasi dengan dokter sehingga mendapat tatalaksana yang terbaik secepatnya. Selebihnya, pasien dapat menjawab pertanyaan “Apakah saya memiliki batu saluran kemih?” dengan membaca artikel ini.
Referensi:
- Nojaba L, Guzman N. Nephrolithiasis. [Updated 2022 Aug 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559227/
- Liu Y, Chen Y, Liao B, Luo D, Wang K, Li H, Zeng G. Epidemiology of urolithiasis in Asia. Asian J Urol. 2018 Oct;5(4):205-214. doi: 10.1016/j.ajur.2018.08.007. Epub 2018 Sep 6. PMID: 30364478; PMCID: PMC6197415.
- Shin S, Srivastava A, Alli NA, Bandyopadhyay BC. Confounding risk factors and preventative measures driving nephrolithiasis global makeup. World J Nephrol. 2018 Nov 24;7(7):129-142. doi: 10.5527/wjn.v7.i7.129. PMID: 30510912; PMCID: PMC6259033.
- Panduan Penatalaksanaan Klinis Batu Saluran Kemih. Ikatan Ahli Urologi Indonesia 2018. ISBN 978-602-61866-4-5.